SUB TOPIK
1.
Kepuasan pelanggan
2.
Manajemen Mutu Terpadu
|
OBJEKTIF
PERILAKU SISWA
|
Setelah membaca akhir perkuliahan,
mahasiswa dapat :
1.
Menjelaskan tentang kepuasan
pelanggan
2. Menjelaskan Manajemen Mutu Terpadu
REFERENSI
|
1.
Dep. Kes. RI. Sistem Kesehatan Nasional, Depkes, Jakarta, 1982.
2.
Azrul Azwar. Standar dalam Program Menjaga Mutu, MKMI, 1993;
3.
Azrul Azwar. Konsep Mutu dalam Pelayanan Kesehatan, MKMI, 1993;
4.
Departemen Kesehatan RI. Standar Pelayanan Rumah Sakit, Depkes,Jakarta,
1992.
5.
Dep. Kes. RI. Modul Pelatihan Rumah Sakit, Mutu Pelayanan
Depkes,Jakarta,
6.
Azwar, Azrul., 1996, Menjaga Mutu
Pelayanan Kesehatan, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta.
7.
Bryson, John.M., 1988, Strategic
Planning for Public and Nonprofit
Organizations,
Jossey-Bass
Inc, San Fransisco.
8.
Goetsch, D.L and S.Davis., 1994, Introduction
to Total Quality Quality,
Productivity,
Competitiveness, Prentice-Hall International Inc., Englewood,
Cliffs, NY.
9.
Jacobalis, Samsi., 1989, Menjaga
Mutu Pelayanan Rumah Sakit (Quality
Assurance),
PT.Citra
Windu Satria, Jakarta.
10.
Juran, J.M., 1995, Merancang Mutu, PT.
Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
11.
Kotler, Philip., 1983, Strate is
Marketing for Nonprofit Organizations Casses and
Readings
3 ed, Prentice-Hall International Inc., Englewood, Cliffs,
NY.
12.
Mulyadi, 1998, Total Quality
Management, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
13.
Rothery, Brian., 1995, Analisis ISO
9000, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
14.
Scholtes, Peter.T., 1988, The
Team Handbook How to Use Teams to
Improve
Quality, Joiner Assosiates Inc, Madison.
15.
Wright, Peter., 1996, Strategic
Management Concepts and Cases 3rd ed, Prentice-Hall International Inc,
Englewood, Cliffs, NY.
STANDAR OUT COME
|
1.
Kepuasan Pelanggan
Kepuasan adalah tingkat
keadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari membandingka
penampilan atau outcome produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan
seseorang
Kepuasan pelanggan rumah sakit atau
organisasi pelayanan kesehatan lain
atau kepuasan pasien dipengaruhi banyak faktor, antara lain yang bersangkutan
dengan :
- Pendekatan dan perilaku petugas, perasaan pasien terutama saat pertama kali datang.
- Mutu informasi yang diterima, seperti apa yang dikerjakan, apa yang dapat diharap
- Prosedur perjanjian
- Waktu tunggu
- Fasilitas umum yang tersedia
- Fasilitas perhotelan
- Outcome terapi dan perawatan yang diterima
Pelanggan adalah :
- Orang yang paling penting dalam setiap kesibukan atau bisnis kita
- Tidak tergantung pada kita. Kita bergantung pada mereka
- Tidak merepotkan kita, mereka adalah yang kita maksud
- Bagian dari kita, bukan di luar kita
- Tidak sekedar statistik. Mereka memiliki perasaan, seperti kita.
- Orang yang datang kepada kita dengan kebutuhan dan keinginannya adalah tugas kita untuk memenuhinya
- Mereka adalah darah kehidupan organisasi, tanpa mereka kita tidak ada.
Produk dan Kepuasan Pelanggan
n Beberapa definisi menurut J. M. Juran
:
a.
Produk adalah
keluaran (output) dari proses.
b.
Barang adalah
benda-benda fisik seperti mobil, televisi
c.
Jasa adalah
pekerjaan yang dikerjakan untuk orang lain seperti transportasi, hotel, rumah
sakit, dll
d.
Keistimewaan
produk adalah sifat yang dimiliki oleh suatu produk yang dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan tertentu dari konsumen.
e.
Kekurangan
(defisiensi) produk adalah kegagalan produk yang mengakibatkan ketidakpuasan
terhadap produk.
Mutu Berdasarkan Kepuasan Pelanggan
Paling penting kondisi bagi pelanggan adalah :
Ø Kenyataan penggunaan akhir
Ø Harga jual produk dan jasa
Yang
dapat direfleksikan dalam sepuluh kondisi yaitu
Ø Spesifikasi Dimensi dan karakter Operasional (The
Spesification of Dimensions and Operoting Characteristics)
Ø Sasaran daya tahan dan lamanya bertahan (The
Live and Reliability Objective)
Ø Standar yang Relevan (The Relevants Standards)
Ø Persyaratan Keamanan (The Safety Requirements)
Ø Biaya Engineering,Manufacturing dan Biaya
Mutu
Ø Instalasi Lapangan
Ø Pertimbangan Lingkungan
Ø Biaya Operasional Palanggan
Nilai Pelanggan (Customer Value)
dapat di definisikan sebagai hasil penjumlahan
dari manfaat yang diperoleh dan pengorbanan yang diberikan,yang hasilnya
sebagai konsekuensinya adalah pelanggan menggunakan produk atau jasa pelayanan
untuk memenuhi kebutuhannya.
Menurut Parasuraman dkk (1985) ada lima dimensi untuk menilai mutu
pelayanan kesehatan yaitu :
1.
Kehandalan (Reliability)
Yaitu kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya,
kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu,
pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap sempati dan
dengan akurasi yang tinggi, memberikan informasi yang akurat, sehingga
ketrampilan, kemampuan dan penampilan dalam menyelesaikan pekerjaan yang
diberikan sesuai dengan apa yang ditetapkan sehingga menimbulkan rasa percaya
pasien terhadap pelayanan yang diberikan.
2. Empati (Emphaty)
Meliputi kemudahan dalam melakukan
hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para
pasien. Disamping itu empati dapat diartikan sebagai harapan pasien yang
dinilai berdasarkan kemampuan petugas dalam memahami dan menempatkan diri pada
keadaan yang dihadapi atau dialami pasien.
Sikap petugas yang sabar dan
telaten dalam menghadapi pasien cukup memberikan harapan yang baik kepada
pasien, disamping itu petugas memiliki rasa hormat, bersahabat, memahami
keadaan yang dialami pasien dengan baik merupakan harapan para pasien.
Empati diyakini berpengaruh
terhadap hasil komunikasi dalam berbagai tipe dari hubungan-hubungan sosial
kita sehari-hari, tanpa empati komunikasi diantara petugas kesehatan dengan
pasien akan mengurangi kualitas pelayanan kesehatan.
Empati yakni peduli, memberi
perhatian pribadi dengan pasien atau dengan kata lain kemampuan untuk merasakan
dengan tepat perasaan orang lain dan untuk mengkomunikasikan pengertian ini
kapada orang trsebut.
3. Berwujud (Tangibles)
Kemampuan suatu perusahaan dalam
menunjukkan aksistensinya kepada pihak ekseternal, dimana penampilan dan
kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan
sekitarnya adalah bukti nyata pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa yaitu
meliputi fasilitas fisik (gedung), perlengkapan dan peralatan yang digunakan
(teknologi), dn penampilan pegawai serta media komunikasi.
4. Ketanggapan (Responsiveness)
Yaitu suatu kemampuan untuk
membantu dan memberikan pelayanan yang tepat pada pasien, dengan menyampaikan
informasi yang jelas, jangan membiarkan pasien menunggu tanpa adanya suatu
alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan..
5. Jaminan Kepastian (Assurance)
Yaitu mencakup pengetahuan,
kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki petugas kesehatan, bebas dari
bahaya, resiko atau keragu-raguan. Asuransi diartikan sebagai salah satu
kegiatan menjaga kepastian atau menjamin keadaan dari apa yang dijamin atau
suatu indikasi menimbulkan rasa kepercayaan
Pengertian Dasar
Manajemen Mutu Terpadu
Ada empat prinsip utama dalam Manajemen Mutu Terpadu :
1. Kepuasan pelanggan
Dalam Manajemen Mutu Terpadu , konsep mengenai kualitas
dan pelanggan mengalami perluasan. Kualitas tidak lagi hanya bermakna kesesuaian
dengan spesifikasi tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh pelanggan.
Pelanggan itu sendiri meliputi pelanggan internal, pelanggan eksternal dan
intermediate. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam segala aspek
termasuk di
dalamnya harga, kenyamanan, keamanan, dan ketepatan
waktu.
2. Penghargaan terhadap setiap orang
Dalam organisasi kelas dunia, setiap karyawan dipandang
sebagai individu yang memiliki bakat dan kreativitas tersendiri yang unik.
Dengan demikian karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai.
Oleh karena itu setiap orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan
diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil
keputusan.
3. Manajemen berdasarkan fakta
Organisasi kelas dunia berorientasi fakta. Maksudnya
bahwa setiap keputusan
selalu didasarkan pada data dan informasi, bukan sekedar
perasaan (Feeling). Ada dua konsep pokok berkaitan dengan hat ini.
Pertama, penjenjangan prioritas (prioritization) yakni suatu
konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat
yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh karena
itu, dengan menggunakan data dan informasi maka manajemen dan tim dalam
organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang vital.
Konsep kedua, variasi (variation) atau variabilitas kinerja manusia.
Data statistki dapat memberikan gambaran mengenai sistem organisasi,
dengan demikian manajemen dapat memprediksi hasil dari setiap keputusan
dan tindakan yang dilakukan.
4. Perbaikan berkesinambungan
Agar dapat sukses, setiap organisasi perlu melakukan
proses secara sistematis dalam melaksanakan perbaikan berkesinambungan. Konsep
yang berlaku disini adalah siklus PDCA (plan-do-check-action), yang
terdiri dari langkahlangkah perencanaan, pelaksanaan rencana, pemeriksaan hasil
pelaksanaan rencana, dan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.
Definisi mengenai Manajemen Mutu Terpadu mencakup dua komponen, yakni apa dan
bagaimana menjalankan Manajemen Mutu Terpadu. Yang membedakan Manajemen Mutu
Terjadi dengan pendekatan- pendekatan
lain dalam menjalankan usaha adalah komponen bagaimana tersebut.
Komponen ini memiliki sepuluh unsur utama:
1. Fokus pada pelanggan
Dalam Manajemen Mutu Terpadu, baik pelanggan internal,
eksternal, maupun intermediate merupakan driver. Pelanggan eksternal
menentukan kualitas produk atau jasa yang disampaikan kepada mereka, sedangkan
pelanggan internal berperan besar dalam menentukan kualitas manusia, proses,
dan lingkungan yang berhubungan dengan produk atau jasa, pelanggan intermediate
merupakan penghubung kedua pelanggan tersebut.
2. Obsesi terhadap kualitas
Dalam organisasi yang menerapkan Manajemen Mutu Terpadu,
penentu akhir kualitas adalah pelanggan. Dengan kualitas yang ditetapkan
tersebut, organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang
ditentukan tersebut. Hal ini berarti bahwa semua karyawan pada setiap jenjang
berusaha melaksanakan setiap
aspek pekerjaannya berdasarkan perspektif "bagaimana
kita dapat melakukannya dengan lebih baik?". Bila suatu organisasi
terobsesi dengan kualitas, maka berlaku prinsip "good enough is never
good enough ".
3. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan MMT,
terutama untuk
merancang pekerjaan dan dalam proses pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang dirancang
tersebut. Dengan demikian data dan informasi diperlukan dan dipergunakan
dalam menyusun patok duga (benchmark), memantau
prestasi dan melaksanakan perbaikan.
4. Komitmen jangka panjang
Manajemen Mutu Terpadu merupakan suatu paradigma baru
dalam melaksanakan bisnis. Untuk menerapkannya dibutuhkan budaya organisasi
yang baru pula. Oleh karena itu, komitmen jangka panjang sangat penting guna
mengadakan perubahan
budaya agar penerapan MMT dapat berjalan dengan sukses.
5. Kerja sama tim
Dalam organisasi yang dikelola secara tradisional,
seringkali diciptakan persaingan antar departemen yang ada dalam organisasi
tersebut agar daya saingnya terdongkrak. Akan tetapi persaingan internal
tersebut cenderung hanya menggunakan dan menghabiskan energi yang seharusnya
dipusatkan pada upaya perbaikan kualitas, yang pada gilirannya untuk
meningkatkan daya saing eksternal.
Sementara itu dalam organisasi yang menerapkan Manajemen
Mutu Terpadu, kerja sama tim, atau kemitraan dan hubungan dijalin dan dibina
antar pelaku organisasi.
6. Perbaikan sistem secara berkesinambungan
Setiap produk dan/atau jasa dihasilkan dengan
memanfaatkan proses-proses tertentu di dalam suatu sistem/lingkungan. Oleh
karena itu system yang ada perlu diperbaiki secara terus menerus agar kualitas
yang dihasilkan dapat meningkat.
7. Pendidikan dan pelatihan
Dalam organisasi yang menerapkan MMT, pendidikan dan
pelatihan merupakan faktor yang fundamental. Setiap orang diharapkan dan
didorong untuk terus belajar. Dalam hal ini berlaku prinsip bahwa belajar
merupakan proses yang tiada akhirnya dan tidak mengenal batas usia. Dengan
belajar, setiap orang dalam organisasi dapat meningkatkan ketrampilan teknis
dan keahlian profesionalnya.
8. Kebebasan yang terkendali
Dalam Manajemen Mutu Terpadu keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan dalam mengambil keputusan dan pemecahan masalah merupakan
unsur yang sangat penting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat
meningkatkan "rasa memiliki" dan
tanggung jawab karyawan terhadap keputusan yang telah
dibuat. Selain itu, unsur ini juga dapat memperkaya wawasan dan pandangan dalam
suatu keputusan yang diambil, karena pihak yang terlibat lebih banyak. Meskipun
demikian, kebebasan yang timbul karena keterlibatan dan pemberdayaan tersebut
merupakan hasil dari pengendalian yang terencana dan terlaksana dengan baik.
Pengendalian itu sendiri dilakukan terhadap metode-metode pelaksanaan setiap
proses tertentu. Dalam hal ini karyawan melakukan standarisasi proses dan
mereka pula yang berusaha mencari cara untuk meyakinkan setiap orang agar
bersedia mengikuti prosedur standar tersebut.
9. Kesatuan tujuan
Supaya Manajemen Mutu Terpadu dapat diterapkan dengan baik, maka organisasi
harus memiliki
kesatuan tujuan. Dengan demikian setiap usaha dapat
diarahkan pada tujuan yang sama. Akan tetapi kesatuan tujuan ini tidak berarti
bahwa harus selalu ada persetujuan/ kesepakatan antara pihak manajemen dan
karyawan mengenai upah dan kondisi kerja.
10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan hal yang
penting dalam penerapan Manajemen Mutu Terpadu. Usaha untuk melibatkan karyawan
membawa dua manfaat utama. Pertama, hal ini akan meningkatkan kemungkinan
dihasilkannya keputusan yang baik, rencana yang lebih baik, atau perbaikan yang
lebih efektif karena juga mencakup pandangan dan pemikiran dari pihak-pihak
yang langsung berhubungan dengan situasi kerja. Kedua, keterlibatan karyawan
juga meningkatkan "rasa memiliki" dan tanggung jawab atas keputusan
dengan melibatkan orang-orang yang harus melaksanakannya. Pemberdayaan bukan
sekedar berarti melibatkan karyawan tetapi juga melibatkan mereka dengan
memberikan pengaruh yang sungguh-sungguh berarti. Salah satu cara yang dapat
dilakukan adalah dengan menyusun pekerjaan yang memungkinkan para karyawan
untuk mengambil keputusan mengenai perbaikan proses pekerjaannya dalam
parameter yang ditetapkan dengan jelas.
EVALUASI
|
a.
Orang yang
paling penting dalam setiap kesibukan atau bisnis kita
b.
Tidak
tergantung pada kita. Kita bergantung pada mereka
c.
Tidak
memerlukan mereka
d.
Bagian dari
kita, bukan di luar kita
Jawab
C
2. Yang merupakan keluaran
(output) dari proses adalah:
a.
Produk
b.
Input
c.
Bahan
d.
Materi
Jawab A
3. Hasil
penjumlahan dari manfaat yang diperoleh dan pengorbanan yang diberikan,yang
hasilnya sebagai konsekuensinya adalah pelanggan menggunakan produk atau jasa
pelayanan untuk memenuhi kebutuhannya, disebut:
a.
Produk
b.
Nilai pelanggan
c.
Pelanggan
d.
Materi
Jawab B
4. Ada
empat prinsip utama dalam Manajemen Mutu Terpadu, kecuali:
a.
Kepuasan pelanggan
b.
Penghargaan terhadap setiap orang
c.
Manajemen berdasarkan asumsi
d.
Perbaikan berkesinambungan
Jawab C
5.
Kepuasan pelanggan rumah sakit atau
organisasi pelayanan kesehatan lain
atau kepuasan pasien dipengaruhi banyak faktor, antara lain yang bersangkutan
dengan, kecuali :
a.
Pendekatan
dan perilaku petugas, perasaan pasien terutama saat pertama kali datang.
b.
Mutu
informasi yang diterima, seperti apa yang dikerjakan, apa yang dapat diharap
c.
Prosedur
perjanjian
d.
Biaya
Jawab D
,,,
BalasHapusmkSiih eA sUster ..
:)
...
BalasHapusMaksH yach sUsterr ..
:)
sr,, apa contoh dari pelanggan eksternal, internal dan intermediet itu sr??
BalasHapusmakasih suster..
BalasHapusmakasii ea susuter
BalasHapusmakasih suster...
BalasHapusmakasih iaa suster :)
BalasHapusmakasih ea sr bahan kuliah na...
BalasHapusssuster makasihhh ya bahan kuliahnya....
BalasHapus:)
makasii ya suster
BalasHapusterimah kasish suster
BalasHapusmakasii y sr
BalasHapusmakasih suster.
BalasHapussangat membantu blog ini
makasih ea suster....
BalasHapusMakasih ya suster
BalasHapusatas modul ya.....
maksih yaa susterr :)
BalasHapusbuad bhan kul naa...
nkcfnknckxvnk
BalasHapusmakasih ia suster....
BalasHapusMakasii ya suster :)
BalasHapusmakasihh susterr
BalasHapus:)
makasih ya Sr.
BalasHapusmakasih ya suster bahannya....
BalasHapusmksh ea sr
BalasHapusmakasi y suster
BalasHapus:)
makasi ea suster
BalasHapus